Minggu, 05 Agustus 2012

PENGERTIAN PRODUKTIVITAS KERJA


Produktivitas kerja didasarkan pada pendekatan multidisiplin yang secara efektif merumuskan tujuan rencana pengembangan dan pelaksanaan cara-cara produktif dengan menggunakan sumberdaya secara efisien namun tetap menjaga mutu kualitas. Syarif (1991) memberikan batasan yang jelas mengenai produktivitas, melalui dua konsep yakni:
Daya Guna (Efisiensi)
Kondisi yang menggambarkan tingkat sumber-sumber manusia, dana dan alam yang digunakan untuk mengusahakan hasil-hasil tertentu.
Hasil Guna (Efektivitas)
Adalah suatu kondisi yang menggambarkan akibat dan kualitas dari hasil yang diusahakan.
Sehingga dari dua konsep produktivitas di atas diartikan sebagai suatu kinerja yang menunjukan adanya kesimbangan dan keselarasan antara daya guna dengan hasil guna. Produktivitas dapat dikatakan sebagai ukuran pendayagunaan faktor produksi dan tenaga kerja dalam proses produksi. Hal ini penting dalam upaya peningkatan keuntungan organisasi dan kesejahteraan pertumbuhan ekonomi serta perluasan kerja karyawan (Soepomo, 1980).
Menurut Piagam Oslo (dalam Anoraga dan Sayuti ,1995) produktivitas diartikan sebagai berikut :
Produktivitas adalah konsep universal yaitu penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan karyawan dengan menggunakan sedikit sumber daya.
Produktivitas didasarkan pada perumusan tujuan organisasi secara efektif, perencanaan pengembangan, dan pelaksanaan dengan penggunaan sumber daya secara efektif. Produktivitas secara terpadu yang melibatkan segala usaha karyawan dengan menggunakan modal, skill, teknologi, manajemen, informasi energy dan sumber daya.
Menurut laporan Dewan Produktivitas Nasional (Bambang dalam Anoraga dan Sayuti, 1995) pengertian Produktivitas adalah:
Sikap mental yang selalu berpandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan.
Menurut Sinungan (1997) secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata dengan pemasukan yang sebenarnya. Greenberg (dalam Sinungan, 1997) mendefinisikan produktivitas kerja sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama periode tersebut.Ravianto (1985) mendevinisikan produktivitas kerja sebagai ukuran efisiensi yang menggunakan modal, material, peralatan, manajemen, SDM, infrmasi, dan waktu untuk menhasilkan barang seta jasa.
Menurut Tambunan (2001), produktivitas kerja adalah efisiensi proses menghasilkan dari sumber daya yang dipergunakan. Produktivitas kerja oleh Hadi Pranata (1996) diartikan sebagai gabungan antara unsur efektivitas, efisiensi, dan kepuasaan kerja yang mengandung volume produktif, hemat masukan serta optimalis kepuasan kerja secara manusiawi.
Putra (1990) menjelaskan bahwa produktivitas kerja adalah jumlah output yang dihasilkan seseorang secara utuh dalam satuan waktu kerja yang dilakukan. Ini meliputi kegiatan yang efektif dalam mencapai hasil atau prestasi kerja, yang bersumber (input) dari penggunaan bahan secara efisien. Produktivitas perusahaan merupakan kemampuan untuk menghasilkan barang dan atau jasa dengan sumber daya atau faktor-faktor produksi yang dimiliki. Produktivitas adalah kinerja yang menghasilkan lebih banyak dan berkualitas lebih baik dengan usaha yang sama.
Sedangkan dari sudut pandang psikologi, produktivitas menunjukkan pada perilakusebagai keluaran (out put) dari suatu proses berbagai macam komponen kejiwaan yang membelakangainya (Anoraga, 1995). Seorang tenaga kerja dikatakan produktif jika ia mampu menghasilkan keluaran (output) yang lebih banyak dari tenaga kerja lain untuk satuan waktu yang sama.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Produktivitas kerja seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berhubungan dengan orang itu sendiri maupun yang berhubungan dengan faktor–faktor di luar dirinya. Secara psikologis menurut Feinberg (1990), produktivtas kerja dipengaruhi oleh seperti motivasi kerjakepuasan kerjaprestasi kerjapenghargaandengan tidak mengabaikan sisi lain seperti lingkungan kerja baik lingkungan sosial maupun lingkungan non-sosial. Anoraga dan Suyati (1995) menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang dominan dalam meningkatkan produktivitas kerja, antara lain :
a. Pendidikan dan Pelatihan
b. Motivasi
c. Kontrol Diri
d. Ketrampilan
e. Sikap dan Etika Kerja
f. Gizi dan Kesehatan
g. Tingkat Penghasilan
h. Lingkungan Kerja dan Iklim kerja
i. Teknologi
j. Sarana Produksi
k. Jaminan Sosial
l. Manajemen
m. Kesempatan Berprestasi
Daftar Pustaka
Anoraga dan Suyati. 1991. Psikologi Industri dan Psikologi Sosial. Jakarta: Pustaka Jaya

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites