Ref: Ismail. A (2009)
Promosi Kesehatan Kerja
Kalau
kita membicarakan promosi kesehatan di tempat kerja sebelumnya tentu kita bagi
kalimat tesebut menjadi beberapa bagian sehingga artinya menjadi jelas,seperti
dibawah ini:
Promosi kesehatan:
Adalah
upaya memberdayakan masyarakat untuk memelihara,meningkatkan dan melindungi
kesehatan diri serta lingkungannya [Ottawa,1986]. Memberdayakan adalah
upaya untuk membangun daya,yang berarti mengembangkan kemandirian,yang
dilakukan dengan menimbulkan kesadaran,kemauan dan kemampuan,serta dengan
mengembangkan iklim yang mendukung pengembangan kemandirian tersebut. Promosi
kesehatan menempatkan masyarakat sebagai subyek – bukan obyek,sebagai pelaku
bukan sasaran,dan aktif berbuat – bukan pasif menunggu.
Tempat kerja:
Adalah
suatu tempat yang sangat erat hubungannya dengan pekerja dan pengelola / yang
memiliki serta pengunjung yang digunakan untuk melakukan suatu kegiatan
produksi barang atau jasa dan saling interaksi,tempat tersebut dapat berupa
ruangan terbuka,tertutup,bergerak atau tidak bergerak.
Promosi kesehatan di tempat kerja adalah:
Upaya
promosi kesehatan yang diselenggarakan di tempat kerja,selain untuk
memberdayakan masyarakat di tempat kerja untuk mengenali masalah dan tingkat
kesehatannya,serta mampu mengatasi,memelihara,meningkatkan dan melindungi
kesehatannya sendiri juga memelihara dan meningkatkan tempat kerja yang sehat.
Kesehatan
kerja bertujuan untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya,baik
fisik,mental,dan sosial bagi masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungan
perusahaan tersebut,melalui usaha-usaha preventif,promotif dan kuratif terhadap
penyakit-penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan akibat kerja atau lingkungan
kerja. Kesehatan kerja ini merupakan terjemahan dari “Occupational Health”yang
cenderung diartikan sebagai lapangan kesehatan yang mengurusi masalah-masalah
kesehatan secara menyeluruh bagi masyarakat pekerja. Menyeluruh dalam arti
usaha-usaha preventif,promotif,kuratif dan rehabilitatif,higiene,penyesuaian
faktor manusia terhadap pekerjaannya,dan sebagainya [Notoatmodjo,2003]
Secara
implisit rumusan atau batasan ini bahwa hakekat kesehatan kerja mencakup 2 hal
yakni pertama sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang
setinggi-tingginya. Tenaga kerja disini mencakup antara lain buruh atau
karyawan,petani,nelayan,pekerja-pekerja sektor non formal,pegawai negeri dan
sebagainya. Kedua sebagai alat untuk meningkatkan produksi,yang berlandaskan
kepada meningkatnya efisiensi dan produktivitas. [Notoatmodjo,2003].
Apabila
kedua prinsip tersebut dijabarkan kedalam bentuk operasional maka tujuan utama
kesehatan kerja adalah sebagai berikut [Notoatmojo,2003]:
- Pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit dan kecelakaan-kecelakaan akibat kerja.
- Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja.
- Perawatan dan mempertinggi efisiensi dan produktivitas tenaga kerja.
- Pemberantasan kelelahan kerja dan meningkatkan kegairahan serta kenikmatan kerja.
- Perlindungan bagi masyarakat sekitar perusahaan agar terhindar dari bahaya-bahaya pencemaran yang ditimbulkan oleh perusahaan tersebut.
- Perlindungan masyarakat luas dari bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produk-produk perusahaan.
Tujuan
akhir dari kesehatan kerja ini adalah untuk menciptakan tenaga kerja yang sehat
dan produktif. Tujuan ini dapat tercapai,apabila didukung oleh lingkungan kerja
yang memenuhi syarat-syarat kesehatan. Lingkungan kerja yang mendukung
terciptanya tenaga kerja yang sehat dan produktif antara lain suhu ruangan yang
nyaman,penerangan / pencahayaan yang cukup,bebas dari debu,sikap badan yang
baik,alat-alat kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh atau anggotanya
(ergonomic),dan sebagainya.
Ada dua
hal yang sangat penting untuk meningkatkan kesehatan pekerja dan lingkungannya
adalah pencegahan dan peningkatan kesehatan. Secara mendasar Promosi Kesehatan
Di Tempat Kerja adalah perlu melindungi individu (pekerja),lingkungan didalam
dan diluar tempat kerja dari bahan-bahan berbahaya,stress atau lingkungan kerja
yang jelek. Gaya kerja yang memperhatikan kesehatan dan menggunakan pelayanan
kesehatan yang ada dapat mendukung terlaksananya promosi kesehatan di tempat
kerja.
Secara
umum keuntungan promosi kesehatan di tempat kerja adalah mendorong tempat kerja
dan tenaga kerja yang sehat yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi dan
sosial. Para pekerja yang sehat merupakan aset nasional. Perusahaan yang sehat
mendukung pekerja yang sehat,yang mana merupakan dasar untuk kesejahteraan
sosial ekonomi dari masyarakat. Perusahaan yang tidak sehat menjadikan pekerja
yang tidak sehat,meningkatnya angka absensi dan angka kecelakaan,penyakit serta
secara langsung ataupun tidak langsung meningkatkan biaya kesehatan yang tinggi
bagi keluarga dan masyarakat. Apalagi sebagian besar dari waktu kehidupan
pekerja banyak dihabiskan setiap harinya di tempat kerja,sehingga tempat kerja
merupakan lingkungan yang yang tepat sekali untuk promosi kesehatan. Apabila
hal ini dilalaikan konsekwensinya adalah lingkungan tempat kerja dapat
mempengaruhi kesehatan pekerja seperti stress,kecelakaan,penyakit akibat kerja
dan bukan akibat kerja.
Keuntungan
Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja:
Bagi PerusahaanMeningkatnya lingkungan tempat
kerja yang sehat dan aman serta nyamanCitra Perusahaan Positif
Meningkatkan
moral staf
Menurunnya
angka absensi
Meningkatnya
produktifitas
Menurunnya
biaya kesehatan atau biaya asuransi.
Pencegahan
terhadap penyakit.
|
Bagi PekerjaLingkungan tempat kerja menjadi
lebih sehatMeningkatnya percaya diri
Menurunnya
stress
Meningkatnya
semangat kerja
Meningkatnya
kemampuan
Meningkatnya
kesehatan.
Lebih
sehatnya keluarga dan masyarakat
|
Mengembangkan
Promosi Kesehatan Di tempat Kerja dapat melalui 8 langkah yaitu:
- Menggalang dukungan manajemen.
- Melaksanakan koordinasi.
- Melaksanakan penjajakan kebutuhan.
- Memprioritaskan kebutuhan.
- Menyusun perencanaan.
- Pelaksanaan .
- Monitoring dan evaluasi
- Memperbaiki dan memperbaharui program.
Tujuan dan Manfaat Program
Seacara
umum tujuan dan manfaat dari program ini adalah sebagai berikut:
- Membantu perusahaan dalam mengurangi tingkat kecelakaan di tempat kerja.
- Membantu perusahaan dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi akibat kecelakaan kerja.
- Membantu perusahaan dalam mengurangi cacat produksi akibat kecekaan kerja.
- Membantu perusahaan dalam meningkatkan kesadaran pekerja akan pentingnya alat pelindug diri.
- Membantu pekerja dalam meningkatkan kesehatan kerja atau mengurangi sakit akibat kerja.
- Membantu meningkatkan pengetahuan pekerja akan bahaya di tempat kerja dan alat-alat pelindung diri.
- Memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada pihak manejemen akan pentingnya APD bagi pekerja dan perusahaan.
Sasaran Peserta Program
Ada dua
sasaran utama dari program promosi alat pelindung diri yang dapat
dicanangkan yaitu;
- Manajemen perusahaan;untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen perusahaan untuk menerapkan penggunaan APD secara benar dan tepat guna melindung pekerja dan meningkatkan efisiensi dan produktifitas perusahaan.
- Pekerja;untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pekerja akan bahaya di tempat kerja dan pentingnya penggunaan APD secara benar untuk menghindari kecelakaan kerja.
Rekognisi
Untuk
membuat program promosi APD diperlukan perencanaan dan persiapan yang matang
agar target yang diharapkan dapat tercapai dengan baik. Sebagai langkah awal
dari program ini ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum program
promosi APD di rencanakan,yaitu:
- Mendapatkan dukungan dari top manajemen.
- Menetapkan ruang lingkup promosi APD.
- Mengidentifikasi area-area atau jenis pekerjaan yang memerlukan APD dan menentukan jenis APD yang diperlukan untuk setiap area.
- Mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan pelanggaran penggunaan APD. Jika diperlukan dapat dilakukan wawancara dengan beberpa pekerja.
- Mengumpulkan data-data kesehatan pekerja dari klinik,terutama yang berkaitan dengan penyakit akibat kerja (PAK).
Analisis
Informasi-informasi
yang sudah dikumpulkan pada tahap awal program ini kemudian di analisa dan
diolah bersama dengan team internal departemen K3. Informasi tersebut
dijadikan landasan untuk mengembangkan program promosi. Diharapkan dari
informasi diatas diketahui hal-hal sebagai berikut:
- Program yang akan dijadikan prioritas promosi.
- Dari informasi jenis bahaya ditempat kerja dapat di tentukan jenis APD yang sesuai untuk setiap bidang pekerjaan atau area kerja.
- Prilaku pekerja dalam menggunakan APD selama berada ditempat kerja. Dalam hal ini akan dipelajri faktor-faktor penyebab terjadinya prilaku tidak baik dalam menggunakan APD.
- Pengetahuan pekerja tentang APD,dapat dikelompokan padan tingkatan kurang,sedang dan baik. Tentu saja yang akan dijadikan target utama adalah pekerja dengan tingkat pengetahuan yang rendah.
- Kebijakan dan komitmen manajemen dalam implementasi penggunaan APD termasuk ketersediaan APD yang sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.
- Kesesuaian program dengan kebutuhan perusahaan.
Perencanaan
Tahap
perencanaan program promosi APD di mulai dengan pembentukan team promosi yang
mewakili beberapa departemen seperti produksi,laboratorium,enjineering,dll.
Team ini akan bekerja membuat program promosi dan target yang ingin
dicapai serta budget yang diperlukan untuk menjalankan program ini.
Perencanaan program ini meliputi hal-hal berikut:
- Menentukan sasaran dan tujuan program
- Menentukan target yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu.
- Bentuk-bentuk program promosi dan dana yang dibutuhkan untuk menjalankan program tersebut.
- Membuat jadual pelaksanaan dan evaluasi.
- Menentukan tolok ukur keberhasilan program ini.
- Merancang program komunikasi dari program promosi ini agar menarik minat pekerja untuk ikut berpartisipasi.
Komunikasi
Salah
satu kunci sukses dari program ini adalah bagaimana mengkomunikasikannya kepada
perusahaan-perusahaan yang dijadikan target promosi. Hal ini bukanlah suatu hal
yang mudah,oleh karena itu perlu dirancang suatu pola komunikasi yang jitu agar
supaya pekerja mau berpartisipasi. Ada beberapa metoda komunikasi yang
dilakukan untuk program ini,yaitu:
- Dikomunikasikan langsung oleh top manajemen sebagai bentuk dukungan dan komitmen manajemen terhadap program tersebut.
- Dikomunikasikan oleh manajer departemen masing-masing.
- Dikomunikasikan melalui daily meeting.
- Dikomunikasikan melalui email,papan pengumuman,sticker,spanduk,dll.
- Dll.
Persiapan
Setelah
program promosi ini disepakati oleh manajemen dan menjadi bagian dari program
utama perusahaan,maka perlu dipersiapkan hal-hal berikut sebelum pelaksanaan
dilakukan,yaitu:
- Kesiapan manjemen dalam mendukung program ini terutama pengalokasian dana untuk kegiatan ini.
- Kesiapan semua team dalam melaksanakan program yang sudah dibuat baik dari sisi fisik maupun non fisik seperti pengetahuan yang cukup sebagai trainer atau surveyor.
- Kesiapan sarana dan prasarana pendukung kegiatan seperti alat-alat uji dan ukur,alat dan media training,demo unit dan sampel untuk trial.
- Kesiapan adminstrasi dan dokumentasi untuk berbagai kegiatan terutama dalam bentuk prosedur,pelaporan,evaluasi,unpan balik dan pencatatan.
Implementasi
Program-program
yang sudah direncanakan dijalankan secara konsisten dan berkesinambungan. Yang
sangat penting dalam menjalankan program ini adalah keterlibatan manajemen dan
pekerja secara menyeluruh.
Evaluasi
Untuk
melihat keberhasilan program promosi APD ini,ada beberapa indikator yang
dijadikan sebagai patokan keberhasilan,yaitu:
- Pencapaian target;semua program yang sudah di rencanakan terlaksana dengan baik susuai target dan waktu yang di tetapkan.
- Meningkatnya kesadaran pekerja dalam menggunakan APD sesuai standar yang direkomendasikan. Salah satu indikator yang digunakan adalah berkurangnya pelanggaran penggunaan APD.
- Menurunnya tingkat cidera atau sakit akibat kerja.
0 komentar:
Posting Komentar